Laporan Hasil Diskusi
Kelompok III
Nama :
1 . SUYUJANA / A 4
2.
AYI SUMANTRI /A 12
3.
ADE ROHMAN GUNAWAN / A 13
4.
DENI MARTIANA / A 19
5.
SAMSUDIN / A 2O
Lembar Kerja Studi Kasus 1
(LKA-01)
Tentang Pemetaan dan Skala
Prioritas Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah.
a.
Untuk
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana praktek dan proses pembelajaran maka
saya akan mengadakan tindakan :
§ Mendata alat apa saja yang dibutuhkan untuk
keperluan praktek seluruh mata pelajaran
§ Mendata alat apa saja yang diperlukan untuk
proses pembelajaran
§ Mengadakan rapat dengan jajaran komite sekolah
dan dewan guru serta pemangku kepentingan
§ Menghitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk
pemenuhan pengadaan sarana dan prasarana praktek dan untuk proses pembelajaran
§ Menentukan sumber dana dalam pemenuhan sarana
prasarana tersebut.
b.
Menghitung
jumlah alat sarana prasarana yang dibutuhkan untuk praktek dan proses
pembelajaran diantaranya :
Ø Ruang ibadah
Ø Alat alat praktek MP lainnya.
Ø Ruang kelas yang rusak
Ø WC/jamban yang sudah tidak layak digunakan
Ø Kursi dan meja siswa
Ø Buku pelajaran yang rusak
Skala prioritas
: medahulukan untuk keperluan proses
pembelajaran kemudian alat praktek pembelajaran.
Lembar Kerja Studi Kasus 2 (LKA-02)
Tentang Pemetaan dan Skala
Prioritas Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah.
1 . Mengadakan rapat interen sekolah
untuk merumuskan pemenuhan kebutuhan sarpras.
1. Mengidentivikasi
kebutuhan barang
2. Pengajuan proposal
pengadaan barang kepada instansi terkait
3. Menyediakan tempat
khusus barang agar tetap terjaga,aman dan siap pakai.
Lembar Kerja Studi Kasus (LKB-01)
Tentang menentukan
langkah-langkah pengadaan peralatan/barang yang diperlukan untuk menunjang KBM
di kelas baru.
1.
Mengidentifikasi semua barang yang
ada
2.
Menginventarisir barang-barang yang dibutuhkan oleh sekolah.
3.
Mengajukan proposal pengadaan
barang kepada dinas terkait
Lembar Kerja Latihan (LKB-02)
Kondisi
ril keberadaan sarana prasarana yang ada di SD 2 LEMBURSAWAH Kec.CICANTAYAN :
-
Ventilasi
udara cukup baik
-
Ruang kelas terdiri dari 6 ruang dengan
kondisi 3 ruang kelas rusak ringan
-
1 ruang perpustakaan dengan
kondisi baik
-
1 Ruang kepala sekolah sekolah dengan
kondisi baik
-
1 ruang guru dengan kondisi rusak
ringan
-
2 ruang wc murid, dan 2 ruang wc
guru
-
Lapang bermain
Hasil analisa
-
Secara umum keberadaan sarana
prasarana di SD kami masih jauh dari Standar Pelayanan Minimal dan Standar
Nasional Pendidikan.
Lembar Kerja Studi Kasus 1
(LKC-01)
Bentuk kegiatan cara pemeliharaan
barang
-
Melakukan rapat kordinasi intern
sekolah dalam rangka memelihara aset barang
-
Menugaskan salah seorang petugas untuk mengurus aset
barang
-
Mendata sarana-sarana yang masih
bisa digunakan
-
Menempatkan barang-barang dan
peralatan di tempat yang aman, tempat terjangkau, agar mudah digunakan
Lembar Kerja Studi Kasus 2 (LKC-02)
Penghapusan Barang
1.
Menginventarisir barang-barang yang tidak layak
pakai;
2.
Membuat berita acara tentang penghapusan
peralatan/barang yang tidak layak lagi;
3.
Membuat alasan/keterangan tentang penghapusan
peralatan/barang yang tidak layak lagi.
Lembar Kerja Studi Kasus 3 (LKC-03)
Jawaban
v rencana
pemanfaatan sarana dan prasarana sebagai berikut:
1) ruang kelas, sesuaikan dengan
kapasitas siswa
2) ruang
perpustakaan, sesuaikan dengan daya tamping baca
siswa, tertata
3) laboratorium
IPA, sesuaikan dengan materi
4) ruang pimpinan, terpisah dengan uang
guru
5) ruang guru, ada sekat dan meja
masing-masing
6) tempat
beribadah, sesuaikan dengan daya
tamping siswa
7) ruang UKS, bersih,
terawat, rapih
8) jamban, bersih,
terawat, sesuai dengan rasio jumlah siswa
9) gudang, bersih,
terawat, rapih sesuai fungsi dan gunanya
10) ruang sirkulasi,
bersih, terawat,
11) tempat bermain bersih, terawat,
rapih
12) tempatberolahraga. bersih,
terawat, rapih
v rancangan program pemanfaatan sarana dan prasarana, yang didalamnya
mengandung elemen berikut.
1. Inventarisasi yang dilakukan adalah pencatatan, penerimaan, pengeluaran,
pemeliharaan, dan pemeriksaan secaraberkala;Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan
pengurusan penyelenggaraan,
pengaturan, dan pencatatan barang-barang,
menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan kedalam suatu
daftar inventaris barang secara teratur dan menurut ketentuan yang berlaku.
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan inventarisasi adalah:
1) Mencata tsemua barang inventaris di dalam buku induk inventaris dan buku
pembantu, buku golongan inventaris,
2) Memberi koding pada barang-barang yang di inventarisasikan, dan
3) barang-barang inventaris sekolah harus diberi tanda dengan menggunakan kode-kode
barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam daptar buku manual
administrasi barang.
2. Jadwal Penggunaan disesuaikan dengan materi
Inventarisasi dilakukan untuk penyempurnaan pengurusan
dan pengawasan yang efektif. Pelaksanaan inventarisasi adalah:
1) pencatatan di dalam buku induk inventaris dan di buku golongan inventaris,
2) memberikan koding,
3) membuat laporan triwulan tentang mutasi barang,
4) membuat daftar isian inventaris, dan membuat daftar rekapitulasi tahunan.
3. Jadwal Pemeliharaan secara berkala dilakukan 6 bulan sekali
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus
untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang
tersebut perlu dirawat secara baik dan terus menerus untuk menghindarkan adanya
unsur-unsur pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan
agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula disebut pemeliharaan
atau perawatan. Pemeliharaan adalah kegiatan pengurus an dan pengaturan
agar semua barang selalu dalam keadaan baik
dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna . Pemeliharaan merupakan
kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut
kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliaharaan mencakup segala daya upaya
yang terus menerus untuk mengusahakan
agar barang tersebut dalam keadaan
baik. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
4. Penataan sesuaikan dengan ruang, fungsi, dan kegunaannya
Ada beberapahal yang perlu diperhatikan pada penempatan
diantaranya adalah: a) mudah dijangkau,
b) jauh dari keramaian,
c) jauh dari tempat berbahaya,
d) lingkungan yang aman dan kondusif.
Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat dibagi menjadi:
1) Penataan barang
bergerak
Yang dimaksud dengan barang bergerak adalah barang yang dapatdipindahkan
dari penempatan sebelumnya, misalnya kursi, meja, dan lain-lain.
2) Penataan barang
tidak bergerak
Barang tidak bergerak adalah barang yang tidak dapat dipindahkan,seperti
tanah, gedung, halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal ini sebelum
dibangun, terlebih dahulu dilakukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi
perbaikan yang menimbulkan pemborosan.
3) Penataan barang
habis pakai
Barang habis pakai adalah barang yang tidak tahan lama, cepat susut, dan
habis setelah digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon, kapur, spidol, dan
lain-lain.
4) Penataan barang
barang tidak habis pakai
Yaitu dengan cara mengatur barang yang
ada dengan memberikan nomor dan kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi
yang berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas dan pemakai lebih mudah memakai
dan mengawasi pemakaiannya.
5. Penyimpanan sesuaikan dengan ruang, fungsi, dankegunaannya
Kegiatan penyimpanan meliputi:
1) penerimaan barang,
2) penyimpanan barang, dan
3) pengeluaran barang.
Penyimpanan adalah kegiatan
yang dilakukan untuk
menampung hasil pengadaan dan umumnya barang tersebut adalah milik
negara pada wadah/tempat yang telah disediakan. Penyimpanan sarana dan
prasarana pendidikan adalah kegiatan menyimpan suatu barang baik berupa
perabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang elektronik dalam keadaan
baru ataupun sudah rusak yang dapat dilakukan oleh seorang beberapa orang yang
ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan.
No comments:
Post a Comment