Tuesday, April 14, 2015

KESEHATAN OBAT HERBAL



Kalau kita bicara pengobatan herbal maka pikiran kita pasti melayang ke obat tradisional, jamu gendong, warung yang menyediakan jamu kemasan untuk obat sakit kepala atau masuk angin. Tidak salah memang sebab herbal memang masuk kategori obat tradisional. Di negara Asia lainnya terutama Cina, Korea dan India untuk penduduk pedesaan, obat herbal masuk dalam pilihan pertama untuk pengobatan, dinegara maju pun saat ini kecenderungan beralih kepengobatan tradisional terutama herbal menunjukan gejala peningkatan yang sangat signifikan.
Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukan di Indonesia sendiri keluhan sakit yang diderita penduduk Indonesia sebesar 28.15% dan dari jumlah tersebut ternyata 65.01% nya memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan 38.30% lainnya memilih menggunakan obat tradisional, jadi kalau penduduk Indonesia diasumsikan sebanyak 220 juta jiwa maka yang memilih menggunakan obat tradisional sebanyak kurang lebih 23,7 juta jiwa, suatu jumlah yang sangat besar.
Pengobatan tradisional sendiri menurut Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan melingkupi bahan atau ramuan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian [galenik] atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan. Sesuai dengan pasal 100 ayat (1) dan (2), sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan akan tetap dijaga kelestariannya dan dijamin Pemerintah untuk pengembangan serta pemeliharaan bahan bakunya.
Indonesia sendiri yang terletak didaerah tropis memiliki keunikan dan kekayaan hayati yang sangat luar biasa, tercatat tidak kurang dari 30.000 jenis tanaman obat yang tumbuh di Indonesia walaupun yang sudah tercatat sebagai produk Fitofarmaka [bisa diresepkan] baru ada 5 produk dan produk obat herbal terstandar baru ada 28 produk. Terlihat potensi yang masih belum digali masih sangat besar dalam pengembangan obat herbal terutama yang merupakan produk herbal asli Indonesia.
Tahun 2007 telah dicanangkan oleh pemerintah bahwa Jamu adalah Brand Indonesia, walau pada kenyataannya masih dianggap strata paling bawah dalam pengobatan karena belum teruji secara ilmiah.
Dunia Kedokteran Indonesia sendiri secara perlahan mulai membuka diri menerima herbal sabagai pilihan untuk pengobatan, bukan sekedar sebagai pengobatan alternatif saja, ini terbukti dengan berdirinya beberapa organisasi seperti Badan Kajian Kedokteran Tradisional dan Komplementer Ikatan Dokter Indonesia pada Muktamar IDI XXVII tahun 2009, Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia [PDHMI], Persatuan Dokter Pengembangan Kesehatan Timur [PDPKT] dan beberapa organisasi sejenis lainnya.
Ini semua menggambarkan dunia kedokteran walau masih belum terbuka lebar tetapi para pelakunya, yaitu para dokter mulai melihat potensi yang besar dan ternyata bisa dikembangkan dalam pengobatan berbasis obat herbal, tidak hanya untuk menangani penyakit yang ringan saja tetapi juga untuk mengatasi penyakit yang berat.
Ketergantungan masyarakat terhadap obat konvensional kedokteran diharapkan bisa secara pasti diganti dengan masuknya obat herbal, saat ini ternyata 95% bahan baku obat konvensional masih di import, berapa banyak devisa yang bisa dihemat bila peralihan ini berjalan mulus.
Memasuki tahun 2010, Badan Litbang Depkes mempelopori suatu usaha yang sangat terpuji dan patut didukung penuh yaitu dengan membuat model “Rumah Sehat” atau “Klinik Jamu”, model ini akan menerapkan penggunaan jamu sebagai obat yang diberikan dokter untuk pasiennya, suatu terobosan yang didukung oleh kebijakan pemerintah dan akan diuji coba didaerah Jawa Tengah pada awal tahun 2010. Dipilihnya Jawa Tengah mungkin juga dengan pertimbangan saat ini banyak perusahaan Jamu dalam skala kecil sampai besar yang berlokasi di Jawa Tengah serta kebiasaan orang jawa meminum jamu sejak dulu.
Bekerjasama dengan GP Jamu [Gabungan Pengusaha Jamu] sebagai penyedia kebutuhan obat herbal, Rumah Sehat ini akan dipimpin oleh Dokter sebagai penanggung jawab dan yang menggembirakan ternyata sudah cukup banyak para dokter yang berminat dan terdaftar untuk mempelajari serta mendalami pengobatan herbal.
Memang masih memerlukan banyak persiapan, baik secara mental dari para dokter yang memberikan obat serta merubah persepsi pasien bahwa pengobatan herbal atau “minum jamu” itu ketinggalan jaman, kita harus bisa menerima kenyataan bahwa jaman sudah berubah, mencontoh Cina yang dengan berani memberikan pilihan kepada pasien untuk menggunakan pengobatan dengan obat konvensional atau tradisional.
Saatnya juga bagi perusahaan jamu yang peduli dengan khasiat serta mutu untuk mulai menerapka standar yang berlaku seperti GMP, SNI, CPOTB sampai HACCP agar keyakinan masyarakat atas mutu produk yang dihasilkan bisa diperoleh.
Dukungan dari semua pihak, baik para pelaku petani yang diharapkan memberikan hasil olahan tanaman herbal dengan kualitas tinggi, keterlibatan dunia perguruan tingga dan swasta untuk melakukan uji coba khasiat obat herbal, kemudahan peraturan dan dukungan penuh pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan dan BPOM akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu Negara terkemuka yang menghasilkan Obat Herbal bermutu tinggi dan menjadikan Pengobatan Tradisional terutama Herbal bukanlah sekedar Pengobatan Alternative belaka.

Jenis Tanaman Obat Indonesia | Tanaman Obat Tradisional Beserta Gambar


Seri Jenis- Jenis beserta fungsinya. Untuk seri 1 menampilkan gambar , , gambar , tapak dara dan ketepeng cina.


1. Ketepeng Cina (Cassia alata, Linn.)
Nama Lokal :
Seven golden candlestik (Inggris), Ketepeng kebo (Jawa); Ketepeng cina (Indonesia), Ketepeng badak (Sunda); Acon-aconan (Madura), Sajamera (Halmahera),; Kupang-kupang (Ternate), Tabankun (Tidore); Daun kupang, daun kurap, gelenggang, uru’kap (Sumatera); Daun Sena
Gambar Tanaman Obat Ketepeng Cina - Cassia alata, Linn Ketepeng Cina – Cassia alata, Linn
Bagian yang dipakai : Daun.
Khasiat / Manfaat Ketepeng Cina / Daun Sena
1. Panu, kurap
Bahan: 1 genggam daun ketepeng cina segar, sedikit tawas (atau 1
sendok makan kapur sirih)
Cara membuat: semua bahan direbus, dilumatkan sampai menjadi
bubur
Cara menggunakan: digosokkan kuat-kuat pada kulit yang sakit, 2 x
per hari
2. Sembelit (susah buang air besar)
Bahan: 7 lembar daun muda ketepeng cina segar,
Cara membuat: Bahan direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih
sampai menjadi 1 gelas
Cara menggunakan: diminum sekaligus
3. Sariawan
Bahan: 4 lembar daun ketepeng cina segar, garam secukupnya.
Cara menggunakan: dicuci bersih, dikunyah dengan garam
secukupnya (seperti mengunyah sirih) selama beberapa menit,
kemudian airnya ditelan dan ampasnya dibuang.
4. Cacing Keremi pada anak-anak
Bahan: 7 lembar daun ketepeng cina segar, asam secukupnya untuk
menghilangkan bau, 2 sendok teh bubuk akar kelembak.
Cara membuat : Semua bahan direbus dengan 2 gelas air hingga
mendidih sampai menjadi 1 gelas, disaring.
Cara menggunakan: Sesudah hangat diminum
Obat alami, efektif dan prakstis Klik di sini



Hedyotis corymbosa synonim Oldenlandia corymbosa, Linn.
Nama Lokal :
Rumput siku-siku, bunga telor belungkas (Indonesia); Daun mutiara, (Jakarta); Katepan, urek-urek polo (Jawa), Pengka (Makasar); Shui xian cao (China).
Gambar Tanaman Obat Rumput Mutiara - Hedyotis corymbosa – Hedyotis corymbosa
Bagian yg dipakai:
Seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.
Khasiat / manfaat :
– Tonsilitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan (Mumps).
– Radang usus buntu (Acute appendicitis).
– Hepatitis, cholecystitis.
– Penyakit radang panggul (Pelvic inflammatory disease), infeksi
saluran kemih.
– Bisul (carbuncle), borok,
– Kanker: Lymphosarcoma, Ca lambung, Ca cervix, kanker payudara,
rectum, fibrosarcoma, dan Ca nasopharynx.
(Phaleria macrocarpa )
Nama Lokal :
Nama daerah :Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING – NAMA SIMPLISIA Phaleriae Fructus (buah ).
Gambar Tanaman Obat Mahkota Dewa - Phaleria macrocarpa – Phaleria macrocarpa
Bagian yang digunakan :
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.
INDIKASI
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
– disentri,
– psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
– penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.

Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.)
Nama asing : Zedoary, Hidden Ginger, Red Leaf Spice Ginger
Curcuma zedoaria
Gambar Tanaman Obat Temu Putih - Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe. – Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.
Kegunaan : Sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat (tonik) sesudah nifas.
5. Tapak Dara (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda)
Gambat Tanaman Obat Tapak Dara - (Catharantus roseus (L.) G. Don.)Gambat Tanaman Obat Tapak Dara – (Catharantus roseus (L.) G. Don.)
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru,
//
Lempuyang Gajah PDF Print E-mail ZINGIBER ZERUMBET SM. Bunga : Majernuk, bentuk bongkol, tumbuh dari pangkal rimpang, tangkai panjang ± 12 cm, merah, kelopak lepas satu sama lain, merah. Biji : Bulat panjang, diameter ± 4 mm, hitam. Akar : Serabut, kuning keputih-putihan. Khasiat Rimpang Zingiber zerumbet berkhasiat sebagai obat gatal, obat perut nyeri, obat borok, obat disentri, obat sesak nafas, obat wasir, obat cacing dan penambah nafsu makan. Untuk obat gatal dipakai ± 10 gram segar Zingiber zerumbet, dicuci, diparut, ditambah 1/2 gelas air matang panas dan disaring. Hasil saringan didiamkan dan diminum sekaligus. Belimbing Wuluh PDF Print E-mail Belimbing wuluh dikenal cukup baik di masyarakat Indonesia. Buahnya yang asam membuat belimbing wuluh kerap digunakan sebagai bahan campuran dalam berbagai masakan tradisional. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) memang memiliki rasa yang khas dan memberikan aroma tertentu pada masakan. Manfaat belimbing wuluh ternyata tak hanya sebatas itu. Tanaman ini memiliki berbagai khasiat obat yang bisa sangat membantu. Selain sebagai obat batuk, belimbing wuluh juga bisa digunakan sebagai obat pegal linu, gondongan, rematik, sariawan, jerawat, panu, darah tinggi, dan sakit gigi. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah limeng, selemeng, baliembieng, blingbing buloh, limbi, limbi, tukurela, dan malibi. Tinggi pohon belimbing wuluh bisa mencapai 10 meter. Pemeliharaan tanaman ini cukup mudah. Yang terpenting, ditanam di tempat terbuka, kelembaban tanah selalu dijaga, dan pohon diberi cukup air. Tanaman ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, dan kalium sitrat. Dalam farmakologi Cina tanaman ini dikenal bisa menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, antiradang, dan peluruh kencing. Beberapa manfaat belimbing wuluh bila dcampur dengan herbal dan yang lainnya adalah sebagai berikut : 1. Gusi berdarah 2. Jerawat 3. Tekanan darah tinggi. 4. Obat kompres pada sakit gondongan. 5. Obat batuk 6. Diabetes. 7. Gondongan
Cakar Ayam PDF Print E-mail
6. = Selaginella doerderleinii Hieron
Nama lain :
Rumput solo, cemara kipas gunung.
China : Shi shang be

Kandungan : Alkaloid, phytosterol, saponin.
Sifat & khasiat :
Cakar ayam rasanya manis dan hangat.
Masuk meridian paru, hati dan lambung.
Khasiat : menghilangkan panas, melancarkan aliran darah, antitoksik, antineoplastik,menghentikan perdarahan (hemostatik) serta menghilangkan bengkak ( antiflogistik ).
Bagian bermanfaat : Seluruh herba yang dikeringkan.
Indikasi :
  • Batuk, sakit tenggorokan.
  • Infeksi saluran nafas ( bronkitis ), radang paru-paru ( pneumonia ), radang akut amandel ( tonsilitis akut ).
  • Hepatitis akut dan kronis, radang kandung empedu ( kolesistitis ), pengerasan hati ( sirosis hepatis ), perut busung ( asites ).
  • Radang konjungtiva mata ( konjungtivitis ).
  • Infeksi saluran kencing
  • Diare, disentri.
  • Keputihan ( leukorea ).
  • Patah tulang ( fraktur ).
  • Perdarahan : mimisan, batuk darah, muntah darah, berak darah.
  • kanker : korioepitelioma, koriokarsinoma, kanker nasofaring, kanker paru-paru, kanker saluran cerna.
Jati Belanda PDF Print E-mail
7. Guazuma ulmifolia lamk.
Daunnya berbentuk bundar telur memanjang dengan permukaan berbulu halus. Pada saat musim kemarau daunnyasering rontok. Sedangkan warna bunganya kecil-kecil berwarna kuning serta berbau harum. Buah tanaman ini bila sudah masak berwarna hitam, kasar kulitnya namun manis rasanya dan tidak banyak bijinya. Jati belanda disebut Guazuma ulmifolia lamk atau G. Tomentosa kunth.sun. tanaman ini dikenal dengan nama daerah jati londo atau jati sabrang.
CARA BUDIDAYA:
Perbanyak tanaman menggunakan biji

KANDUNGAN KIMIAWI:
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain:- Kulit : asam damar, zat samak. Daun, buah, biji : zat pahit, glikose, minyak lemak, triterpen/ sterol, alkaloid, karotenoid, flafonoid, tanin, karbohidrat dan saponin.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Daun
EFEK FARMAKOLOGIS :
Menurunkan kadar kolesterol, peluruh lemak, mengatasi diare
KHASIAT :
1. Pelangsing ( peluruh lemak ).
a. Daun 15 g ditambah bengle 7 g, kemuning 10 g, kunci pepet 7 g, cuci lalu rebus dengan 6 gelas
air sampai tersisa 4 gelas. Setelah dingin disaring bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari.
b. daun dikeringkan, digiling jadi serbuk. Ambil 20 gram serbuk seduh dengan air panas, saring,
minum,sehari dua kali.
2. Diare, sakit perut, kolera, penyembelit.
Biji 3 sendok makan, disangrai, ditumbuk halus, direbus dengan 2 gelas air, minum pagi sore.
3. Perut kembung, rasa sesak di daerah lambung. 12 biji dibakar, ditumbuk, tambah 1 tetes minyak
ades, minum.

Daun Dewa PDF Print E-mail
8. = Gynura procumbens Merr.
Nama lain :
Sumatera : Beluntas cina
Jawa : Tigel kio
Cina : Samsit.



Kandungan : Flavonoid, saponin, minyak atsiri, alkaloid dan tanin.
Khasiat :
  • Menurunkan kadar kolesterol darah.
  • Minyak atsiri : merangsang sirkulasi darah, analgesik & antiinflamasi.
  • Membersihkan racun & menghilangkan panas.
  • Antikoagulantia, mencairkan bekuan darah, menghentikan perdarahan.
  • Anti radang, penyejuk darah, pembersih darah.
  • Menghambat pertumbuhan kanker.
  • Juga menurunkan kadar glukosa darah.
Indikasi :
Daun dapat dipakai untuk :

  • Bengkak karena terbentur / memar.
  • TB paru, bronkitis, batuk rejan.
  • Batu ginjal
  • Radang mata, sakit gigi
  • Radang tenggorokan
  • Rematik sendi
  • Perdarahan kandungan
  • Payudara bengkak.
  • Diabetes melitus
  • Hipertensi
  • Tidak datang haid
  • Ganglion, kista , tumor.
  • Digigit binatang berbisa.
Umbi berkhasiat untuk :
  • Benjolan karena gumpalan darah / hematom
  • Bengkak karena memar
  • Tulang patah.
  • Perdarahan sehabis melahirkan.
Ciplukan PDF Print E-mail
9. Physallis peruviana L.
Ciplukan disebut Physallis peruviana L, atau Physallis angulata Linn, atau Physallis minina Linn. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Solanaceace. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah keceplokar, nyornyoran atau cecenet / cecendet.
KANDUNGAN KIMIAWI :
Tumbuhan ini memiliki berbagai kandungan kimia, yang sudah diketahui, a.1:
Chlorogenik acid,- C27H44O-H2O,- asam sitrun dan fisalin, flavonoid, saponin, polifenol. Buah mengandung asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin, vitamin C dan gula, biji ; elaidic acid.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN :
Seluruh bagian tanaman.
EFEK FARMAKOLOGI :
Pembengkakan prostad, Analgesik (menghilangkan rasa sakit),- Hipoglikemik,- Anti radang,- Diuretik (peluruh kencing).
KHASIAT :
1. Kencing manis (diabetes melitus).
Tanaman 15 g kering, daun mimba 10 g, daun sendok 10g, direbus dengan 5 gelas air
jadi 4 gelas, saring, minum pagi dan sore.
2. Sakit paru-paru.
Tanaman ciplukan lenngkap 15 g kering, sambiloto 10 g, cakar ayam 10 g, direbus
dengan 5 gelas hingga tersisa 4 gelas, saring ,minum airnya 3 kali sehari.
3. Influenza, bronkhitis.
Tanaman 15 g, pegagan 10 g, rumput mutiara 10 g, direbus dengan 5 gelas air hingga
tersisa 4 gelas, disaring, dan diminum 3 x sehari.
4. Batuk.
Tanaman 15 g, tambah 10g sambiloto, tambah 10 g pegagan kering rebus dengan 5
gelas air sisakan 4 gelas minum pagi dan sore.
5. Pembengkakan buah pelir dan pembengkakan prostad.
Tanaman 15 g kering, rumput mutiara 10 g, meniran 10 g, rumput mutiara 15 g.
Direbus dengan 6 gelas air hingga tersisa 4 gelas, disaring dan diminum sehari 3 x.
6. Bisul
Daun ciplukan setengah genggam di cuci, digiling halus, diturapkan pada bisul dan       
sekelilingnya, lalu dibalut. Diganti 2 kali sehari.

Cincau Rambat PDF Print E-mail
10.  (Cyclea barbata Miers)
Daerah :  Camcauh, juju, tarawalu, kepleng
Asing :
Sifat Kimiawi :  Karbohidrat yang menyerap air, zat lemak dan alkoloid siklein, kardioplegikum, tentradine dan dimetil tentradine. Polifenol, saponoid dan flavonoida.
Efek Farmakologis : Rasa agak manis, anti demam, anti racun, menurunkan tekanan darah.
Bagian tanaman yang digunakan :   Rimpang dan daunnya.
Cara budidaya : Menggunakan stek batang, menghendaki tempat terbuka dan sedikit terlindung. pemeliharaannya mudah sekali.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya.
1.Tekanan darah tinggi : daun diremas dengan air sampai menjadi hijau, biarkan menjadi agar-agar dan diminum dengan gula jawa.
2.Demam : rimpang diiris halus, direbus dan perasannya diminum sebagai obat demam, atau akar cincau secukupnya disedu dan diminum.
3.Gangguan perut, Nyeri : seperti no. 1
4.Keracunan makanan udang : seperti no. 1
5.Radang lambung, typhus, penyakit usus : daun segar 50 gr dicuci ditumbuk sampai lumat. Tambah 4 gls air matang, diremas dan disaring. Diamkan sampai mengental dan tambahkan 5 sendok kecil gula, diminum 3 x sehari.

Cerme PDF Print E-mail
Adas PDF Print E-mail
11.  Foeniculum vulgare Mill.
Nama Lain
Aceh            : das pedas
Minangkabau : adeh, manih
Sunda          : hades
Jawa            : adas, adas londa, adas landi
Madura         : adhas
Menado        : paapang, pampas
Gorontalo      : dengu-dengu
Makasar         : rempasu
Sangir Talaud : kumpasi
Bali               : adas
Sumba          : wala wunga
Cina              : hsiao hui
Inggris           : fennel.
Uraian tumbuhan :
Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m dpl. Tinggi tanaman 50 cm – 2 m, tumbuh merumpun dan serumpun bisa sampai 3-5 batang. Batang berwarna hijau kebiru-biruan, beralur, berlubang didalamnya dan bila memar, wangi baunya.
Letak daun berselang-seling, majemuk menyirip ganda dengan sirip yang sempit, berbentuk jarum, ujung dan pangkal runcing tepi rata berseludang warna putih. Seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi.
Kandungan :
Mengandung Minyak atsiri a.l limonina yang baunya harum (1 – 6 % ) Anetol, Fenkon, Pinen, Limonen, dipenten, Felandren, Metil Kavekol, dan anisaldehide yang berguna untuk menghambat pertumbuhan mikroba maupun memberikan aroma harum.
Selain itu mengandung beberapa macam vlafonoida yang bersifat anti radang. bagan-bahan aktif bersifat membantu pengeluaran angin dari tubuh (Karminatif), diuretik dan mengurangi batuk serta diare. Limonina yang berbau harum ( 1 – 6 % ), anetol,fenkon, pinen, limonen, dipenten, metil kavekol, anisaldehide dan lain-lain yang berguna untuk menghambat pertumbuhan mikroba dan memberikan aroma harum.
Juga mengandung flavonoida yang bersifat anti-radang. Bahan aktif bersifat membantu pengeluaran angin dari tubuh, di uretik dan mengurangi batuk serta diare.
Khasiat :
Anti radang, membunuh mikroba, menghilangkan dingin / flu, elancarkan Qi, menambah daya tahan tubuh, anti kolinesterase mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi, menghilangkan nyeri, merangsang keringat, penguat hepar, perangsang pusat syaraf, mencegah kemandulan, memperkuat daya hidup sperma, pemicu pengeluaran hormon androgen, merangsang pengeluaran hormon estrogen, penambah semangat dan vitalitas. Memperlambat penuaan, merangsaang terjadinya ovulasi dan melindungi hati terhadap racun dan gangguan lain.
Sifat : Energi hangat, pahit dan tidak beracun.
Afinitas : Masuk ke meridian ginjal, kandung kemih dan lambung.
Bag. bermanfaat : Buah, daun serta bijinya.
Indikasi :
  • Sakit perut, mulas, perut kembung, rasa penuh pada lambung, mual, muntah, diare.
  • Jaundice ( sakit kuning ), nafsu makan kurang.
  • Batuk berdarah, sesak nafas
  • Nyeri haid, haid tak teratur.
  • ASI ( air susu ibu ) kurang.
  • Proteinuria ( adanya putih telur dalam kencing )
  • Insomnia ( susah tidur )
  • Orchidoptopsis ( buah pelir turun )
  • Hernia Inguinalis ( usus turun ke lipat paha )
  • Epididimitis ( pembengkakan saluran sperma )
  • Hidrokel testis ( penimbunan cairan dalam buah sakar )
  • Mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya.
  • Rematik gout.
  • Keracunan tanaman obat ataupun jamur.
Alamanda PDF Print E-mail
12.  CATHARTICA L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 4-5 m
Batang: Berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buku terdapat daun yang melinglar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau,atas ungu, putih kehijauan
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak bentuk lanset, Permukaan halus, hijau, benang sari tertancap pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercangap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata kuning
Akar: Tunggang, putih telur
Buah: Kotak, bulat, diameter + 1,5 cm
Biji: Bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam
Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm,lebar 2,5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip hijau

Kandungan Kimia

Daun Allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buah-nya mengandung saponin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol.

Khasiat

Daun Alamanda berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai ± 15 gram daun segar Allamanda ca-thartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.
Alamanda PDF Print E-mail
13. CATHARTICA L.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi 4-5 m
Batang: Berkayu, bulat, berbaring, berbuku-buku, tiap buku terdapat daun yang melinglar, empat sampai lima, bergetah, percabangan monopodial, cabang muda hijau,atas ungu, putih kehijauan
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, berkelamin dua, di ujung cabang dan ketiak daun, tangkai silindris, pendek, hijau, kelopak bentuk lanset, Permukaan halus, hijau, benang sari tertancap pada mahkota, mahkota berseling pada lekukan, tangkai putik silindris, kepala putik bercangap dua, kuning, mahkota bentuk terompet atau corong, permukaan rata kuning
Akar: Tunggang, putih telur
Buah: Kotak, bulat, diameter + 1,5 cm
Biji: Bentuk segitiga, masih muda hijau keputih-putihan setelah tua hitam
Daun: Tunggal, lonjong, tepi rata melipat ke bawah, ujung dan pangkal meruncing, panjang 5-16 cm,lebar 2,5-5 cm, tebal, pertulangan menyirip hijau

Kandungan Kimia

Daun Allamanda cathartica mengandung alkaloida, kulit batang dan buah-nya mengandung saponin, di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung flavonoida dan polifenol.

Khasiat

Daun Alamanda berkhasiat untuk penawar keracunan. Untuk penawar keracunan dipakai ± 15 gram daun segar Allamanda ca-thartica, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam.
14. Anggrek Tanah PDF Print E-mail

Penderita penyakit tuberculose (TB) paru, abses paru-paru, dan penyakit saluran pernapasan cukup banyak diderita masyarakat. Di masyarakat tradisional, pengobatan penyakit saluran pernapasan sering pula diobati dengan ramuan obat dari bahan tumbuh-tumbuhan. Salah satunya adalah dengan anggrek tanah (Bletilla striata (Thunb.) Reichb.f.) dari famili Orchidaceae. Bunganya berwarna merah muda keunguan bertangkai panjang. Biasanya, anggrek tanah tumbuh di berbagai kondisi tanah. Mengatasi TB, bisa menggunakan umbi bunga lili, direbus dan ditambah bubuk umbi anggrek, lalu diminum.
15. Anggrung PDF Print E-mail

Khasiat
Daun Trema orientalis berkhasiat sebagai obat mencret dan obat batuk
pada anak-anak.
Untuk obat mencret dipakai ± 8 gram daun segar Trema orientalis, dicuci,
direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil
saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.

Bengkire (Aceh) Bongkoreyon (Batak) Mangkirai
(Minangkabau) Kemirei (Melayu)
Kuray (Sunda) Anggrung (Jawa) Angghrung (Madura)
Dehong (Minahasa) Tayapi (Minahasa)
Mumusut (Ambon) Rufu (Ternate) Luwi (Tidore)
Pohon, tahunan, tinggi ± 10 cm.
Tegak, silindris, berkayu, permukaan halus, percabangan
simpodial, hitam kecoklatan.
Majemuk, berseling, lonjong, panjang 4,5- 9 cm,
lebar 2,5-3,5 crn, tepi rata, ujung runcing, pangkal
tumpul, pertulangan menyirip, tangkai silindris,
panjang ± 1 cm, hijau.
Majemuk, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang
+ 0,5 cm, hijau pucat, benang sari panjang + 1 cm,
kepala sari bentuk ginjal, panjang ± 0,5 cm, mahkota
kecil, putih.
Buni, berisi 4-10 biji, masih muda hijau setelah tua
coklat,
Bulat, pipih, putih.
Tunggang, putih kotor.
16. Anting-Anting PDF Print E-mail
Acalypha australis L.
Nama Lain :
Melayu : pohon kucing-kucingan.
Cina : tie xian.
Uraian tumbuhan :  Perbanyakan tanaman dilakukan dengan biji. Dirawat dengan disiram air cukup, dipupuk dengan pupuk  dasar Terutama pupuk organik, dan kelembaban tanahnya dijaga. Situasi yang dikehendaki hádala sedikit terlindung.
Kandungan : Kandungan kimianya belum banyak diketahui
Sifat : Rasa pahit dan energinya sejuk.
Khasiat : Antibiotik, anti radang, peluruh kencing, astringen dan menghen tikan perdarahan.
Indikasi :* Berak darah, mimisan, batuk.
* Disentri
*
Diare dan muntah darah
*
Perdarahan dan luka luar.

17. Anyang-Anyang PDF Print E-mail
Anyang-anyang merupakan tanaman obat yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional disentri yang mudah kita ramu sediri. Berikut penjelasan singkat tentang tanaman dan obat tradisional ini. Dan saya harap Anda paham dengan uraian berikut.


KEGUNAAN
Buah:
1. Disentri.
2. Sakit kandung kencing.

Kulit kayu:
1. Radang Ginjal.
2. Borok (obat luar).

Daun:
1.Demam.
2.Kelesuan.
3.Mual.
4.Sakit Kuning.

Sekian semoga bermanfaat dan penyakit anda sembuh, dapatkanlah khasiat obat tradisional dari tanaman obat dengan mudah bila anda berinisiatif untuk menanam sendiri anyang-anyang di rumah anda, bisa anda tanam di depan rumah atau di kebun belakang.
18. Alpukat PDF Print E-mail
Persia americana Mill.
Nama Lain :
Melayu: apokad
Sunda : apuket
Jawa : apokat
Cina : yiu lie
Inggris : avokado pear.


Kandungan :
Kulit ranting mengandung beberapa zat kimia antara lain : methylchavikol, alphapinine, tanin dan flavonoid Daging buah mengandung lemak jenuh, protein, sesqueterpenes, vit A, B1 dan B2.
Khasiat : Daun alpukat adalah peluruh kencing Dn astringen. Daun dan ranting alpukat memiliki efek : peluruh kentut, penyembuh batuk, pelancar menstruasi, emolient dan antibakteri.
Indikasi :
  • Darah tinggi dan sakit kepala
  • Kencing batu
  • Kulit wajah kering
  • Diabetes melitus
  • Nyeri syaraf dan Nyeri lambung
  • Sariawan
Andong PDF Print E-mail
19.  Cordyline fruticosa ( Linn )
Nama Lain :
Sunda : hanjuang
Jawa : andong
Dayak : penjuang
Madura : kayu urip
Bali : endong.

Uraian tumbuhan :
Perbanyakan dilakukan dengan cara setek batang.
Batang yang keras dipotong 5 – 10 cm dan daun yang ada di buang semuanya.
Sifat : Rasa manis, hambar dan menyejukkan.
Kandungan : Belum banyak diketahui.
Khasiat : Menyejukkan darah, menghentikan perdarahan, menghilangkan bengkak.

Bag. bermanfaat :
Bunga, daun dan akar.
Indikasi :
  • Kencing berdarah
  • Mencegah keguguran, haid terlalu banyak, wasir berdarah.
  • Nyeri lambung dan ulu hati
  • TBC
  • Terlambat haid.
Beluntas PDF Print E-mail
20. = Pluchea indica Less Baccharis indica L.
Nama lain :
Sumatra : beluntas
Sunda : baluntas, baruntas
Jawa : luntas
Madura : baluntas, baruntas
Makasar : lamuntasa
Timor : lenabou.
China : luan yi
Inggris : marsh fleabane
Simplicia : Pluchea folium ( daun beluntas), Pluchea radix ( akar beluntas ).


Uraian tumbuhan :
  • Tumbuh liar di daerah kering di tanah yang keras dan berbatu atau ditanam sebagai tanaman pagar.
  • Memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit naungan. Banyak ditemukan di daerah pantai dekat laut sampai ketinggian 1.000 m dpl.
  • Perdu kecil, tumbuh tegak sampai 2 m atau lebih.
  • Bercabang banyak,berusuk halus, berambut lembut. Daun bertangkai pendek, letak berseling, helaian
  • daun bulat telur sungsang. Ujung bulat melancip, tepi bergigi, berkelenjar, panjang 2,5 sampai 9 cm.
  • Lebar 1 – 5,5 cm. dengan warna hijau terang bila diremas mengeluarkan bau harum.
  • Bunga majemuk dengan bentuk malai rata, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai.
  • Bunga berbentuk bonggol, bergagang ataupun duduk, berwarna putih kekuningan sampai ungu.
  • Buah longkah agak berbentuk gasing, kecil, keras berwarna coklat dengan sudut-sudut berwarna putih.
  • Biji kecil, coklat keputih-putihan. Perbanyakan dengan setek batang yang cukup tua.
Kandungan :
Daun beluntas mengandung alkaloid, flavonoida, tanin, minyak atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, magnesium dan fosfor. Akar mengandung flavonoid dan tanin.

Khasiat :
Daun beluntas berbau khas aromatik dan rasanya getir. Berkhasiat untuk menaikkan nafsu makan (stomakik), membantu pencernaan, peluruh keringat (diaforetik), pereda demam ( antipiretik ) dan penyegar. Akar beluntas berkhasiat sebagai peluruh keringat dan penyejuk ( demulcent ).

Bagian bermanfaat : Daun dan akar, baik dalam keadaan segar ataupun dikeringkan.
Indikasi :
  • Menghilangkan bau badan dan bau mulut.
  • Nafsu makan kurang.
  • Gangguan pencernaan pada anak.
  • TBC kelenjar ( skrofuloderma )
  • Nyeri rematik, nyeri tulang ( osteodinia ), sakit pinggang ( lumbago ).
  • Demam
  • Haid tak teratur
  • Keputihan.

PDF Print E-mail
21.   Zingiber Purpureum Roxb.
Tanaman ini dikenal dengan nama daerah mugle, bungle, kunyit bolai, panglai, bangalai, kukuniran dan ”nin pakei”. Nama asingnya purple ginger.
CARA BUDIDAYA :
Perbanyakan tanaman menggunakan nimpang.
KANDUNGAN KIMIAWI :
Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah di ketahui, a. 1:
Rimpang : Minyak atsiri (sineol, pinen), damar, pati, tanin.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN :
Rimpang.
EFEK FARMAKOLOGI :
Penurunan panas, anti radang ekspetoran, pembersih darah, pencahar, peluruh lemak, peluruh kentut.
KHASIAT :
1. Demam, masuk angin, mules.
Rimpang segar 15 gr dicuci lalu di parut. Tambahkan ½ cangkir air panas dan 2   
sendok makan madu. Aduk merata lalu diperas dan disaring, minum. Lakukan 2  
kali sekali.
2. Sakit kepala karena demam.
Rimpang segar secukupnya dicuci bersih diparut. Tambahkan sedikit air sampai  
menjadi adonan seperti bubur. dipakai sebagai pilis pada dahi.
3. Sakit kuning.
Rimpang bengle ½ jari dicuci & diparut. Tambahkn air masak & dan madu masing-  
masing 1 sendok makan. Peras dan saring, minum 2 kali sehari.
4. Nyeri sendi (rheumatism).
Rimpang segar secukupnya dicuci lalu diparut, tambahkan lengkuas secukupnya,  
borehkan kebagian sendi yang sakit.
5. Mengecilkan perut setelah melahirkan.
Rimpang secukupnya, cuci, parut, borehkan pada perut.
6. Kegemukan / mengurangi lemak tubuh.
Sepotong rimpang bengle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci lalu direbus dengan
3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin di saring, minum. 2 kali
sehari pagi dan sore hari.      
7. Lemah jantung.                                   
Rimpang diparut, tambahkan air masak, saring minum, teratur setiap sore.
8. Gangguan syaraf.
Rimpang dua ibu jari, parut, tambahkan 1 gelas air masak, saring dan minum.
Lakukan sehari dua kali pagi dan sore.

PDF Print E-mail
22. Merremia mammosa (Lour)Hall.F

Nama Daerah :
Bidara upas. Widara upas. Blanar.

Habitat :
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi

Deskripsi :
Merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Tekanan darah tinggi (Hipertensi) , Kurang napsu makan, Demam; Kencing manis (Diabetes mellitus), Masuk angin, Ekzema, Rematik;
Bagian yang dipakai :
Biji, dikeringkan lalu digiling halus menjadi serbuk.
Kegunaan:
– Tekanan darah tinggi (Hipertensi) .
– Kencing manis (Diabetes mellitus).
– Kurang napsu makan,
– Rematik.
– Demam.
– Masuk angin.
– Ekzema.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 1/2 sendok teh biji yang telah digiling halus menjadi serbuk.
23 Boroco PDF Print E-mail

Boroco merupakan tanaman obat yang bisa dijadikan sebagai obat tradisional mata yang mudah kita ramu sendiri. Berikut penjelasan singkat tentang tanaman boroco dan pemakainnya sebagai obat tradisional. Dan saya harap Anda paham dengan uraian berikut.
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Biji, bunga dan seluruh tanaman, keringkan di bawah sinar matahari untuk disimpan.

KEGUNAAN:
Biji : – Infeksi mata = mata merah (Acute conjunctivitis).
– Radang kornea mata (Keratitis)
– Infeksi dalam mata (Chronic uveitis)
– Tekanan darah tinggi (Hipertensi).

Bunga :
– Muntah darah (Hematemesis)
– Keputihan (Leucorrhoe)
– Obat cuci mata.

Seluruh tumbuhan :
– Buang air besar lendir dan darah (Disentri)
– Infeksi saluran kencing (Urinary tract.
infection)


PDF Print E-mail
24. = Tinospora crispa Miers
Nama lain :
Jawa : Bratawali, andawali
Sunda : Antawali

Kandungan :
Alkaloid serta zat pahit ” pikroretin “.
Alkaloid kuarterner terdiri dari N-asetil-nornuciferin, N-formil-annonain, N-formil-normuciferin.
Disamping itu ditemukan pula suatu glikosida furanoditerpen yang berasa pahit, N-trans-feruloil-tiramin , N-cis-feruloil-tiramin, tinotuberide, borapetoside A, borapetol, tinosporin, dan tinosporidin. Pada akar terdapat alkaloid berberin.

Khasiat :
Pikroretin merangsang kerja urat syaraf hingga alat pernafasan bekerja dengan baik dan menggiatkan pertukaran zat, hingga dapat menurunkan panas. Kandungan alkaloid bersifat membunuh bakteri dan menambah nafsu makan serta menurunkan kadar gula darah. Berberin berguna untuk membunuh bakteri pada luka. Bahan lain berguna untuk menambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula darah.
Sifat lain : sebagai tonikum, antiperiodikum, diuretikum,.
Indikasi :
  • Penenang.
  • Demam
  • Malaria
  • Diabetes
  • Sakit perut
  • Diare
  • Obat cacing
  • Rheumatik
  • Hepatitis / Obat sakit kuning.
  • Sakit pinggang
  • Menambah nafsu makan
  • Air rebusan untuk membersihkan koreng, kudis.
  • Daun : untuk obat koreng.
  • Batang : untuk pengobatan rheumatik sendi seperti rheumatik sendi pinggul.

PDF Print E-mail
25.  = Ageratum conyzoides L.
Nama lain :
Sumatra : Bandotan, daun tombak, siangit, tombak jantan, siangik kahwa, rumput
Jawa : babadotan, babadotan leutik, babandotan, babandotan beureum, babandotan hejo, jukut bau, ki bau, bandotan, berokan, wedusan, dus wedusan, dus bedusan, tempuyak.
Sulawesi : dawet, lawet, rukut manooe, rukut weru, sopi.
China : Sheng hong ji

Kandungan : Asam amino, organacid, peptic substance, minyak asiri, kumarin, ageratochromene, friedelin, betasitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, potasium chlorida.
Akar mengandung : Minyak asiri, alkaloid dan kumarin.
Sifat dan khasiat : Herba rasanya sedikit pahit, pedas dan sifatnya netral. berkhasiat sebagai stimulan, tonik, pereda demam ( antipiretik ), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan ( hemostatis ), peluruh haid ( emenagog ), peluruh kencing ( diuretik ), dan peluruh kentut ( karminatif ). Daun bandotan : sebagai insektisida nabati.
Bagian yang digunakan : Herba ( bagian diatas tanah ) dan akar. Bisa berbentuk segar atau dikeringkan.
Indikasi : Herba berkhasiat untuk :
  • Demam, malaria.
  • Sakit tenggorokan, radang paru ( pneumonia ).
  • Radang telinga tengah ( otitis media ).
  • Perdarahan : perdarahan rahim, luka berdarah, mimisan.
  • Diare, disentri.
  • Mulas ( kolik ), muntah, perut kembung.
  • Keseleo, pegel linu.
  • Mencegah kehamilan.
  • Badan lelah sehabis bekerja berat.
  • Produksi air seni sedikit.
  • Tumor rahim
  • Perawatan rambut.


26. Bunga Pagoda PDF Print E-mail


Bunga Pagoda merupakan tanaman obat yang bermanfaat sebagai obat tradisional Wasir berdarah yang mudah kita ramu sendiri. Berikut penjelasan singkat tentang tanaman Bunga Pagoda dan pemakaiannya sebagai obat tradisional. Dan saya harap Anda paham dengan uraian berikut.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Akar bunga pagoda berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan bengkak, dan menghancurkan darah beku. Daun rasanya manis, asam, agak kelat, sifatnya netral. Daun berkhasiat sebagai antiradang dan mengeluarkan nanah. Bunga rasanya manis, sifatnya hangat, berkhasiat sedatif, dan menghentikan perdarahan (hemostatis).

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah akar, bunga, dan daun. Untuk penyimpanan, akar harus dikeringkan.

INDIKASI
-Akar digunakan untuk pengobatan:
-sakit pinggang (lumbago), nyeri pada rematik,
-tuberkulosis paru (TB paru) yang disertai batuk darah,
-wasir berdarah (hemoroid), berak darah (disentri),
-susah tidur (insomnia), dan
-bengkak (memar) akibat terbentur benda keras.

Bunga digunakan untuk pengobatan:
-penambah darah pada penderita anemia,
-keputihan,
-wasir berdarah, dan
-susah tidur (insomnia).

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 30-90 g akar atau bunga. Selain , itu, akar juga dapat dijadikan serbuk, lalu diseduh dan diminum.

Untuk pemakaian luar, giling daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada bisul, koreng, dan memar. Selain itu, daun segar dapat diperas dan air perasannya dioleskan pada luka berdarah.
CONTOH PEMAKAIAN
Wasir berdarah
Masak 60 g akar atau bunga pagoda dengan usus sapi. Setelah dingin, kuahnya diminum dan usus sapinya dapat dimakan.

Susah tidur
Keringkan bunga atau akar pagoda secukupnya, lalu giling untuk dijadikan serbuk. Ambil satu sendok teh serbuk tadi, lalu masukkan ke dalam satu seloki arak manis. Aduk rata, lalu minum sekaligus pada malam hari menjelang tidur.

Bisul, koreng
Cuci daun bunga pagoda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit madu sambil diaduk merata. Bubuhkan ramuan tersebut pada tempat yang sakit, lalu balut. Ganti ramuan ini tiga kali sehari.

Sekian semoga bermanfaat dan penyakit Wasir berdarah kerabat anda sembuh, dapatkanlah manfaat dan khasiat obat tradisional dari tanaman obat Bunga Pagoda dengan mudah bila anda berinisiatif untuk menanam sendiri di rumah anda, bisa anda tanam di depan rumah atau di kebun belakang.
27. Bunga Matahari PDF Print E-mail

Bunga :
antipiretik, hipotensif, menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik), nyeri haid (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, tekanan darah tinggi, radang payudara (obat luar), radang persendian (obat luar), kosmetik (mencegah penuaan dini), dan sulit melahirkan.

Akar :
Anti inflamasi, analgesik, antitusif, diuretic, batuk, batu ginjal, bronkhitis, keputihan (leucorrhoe), anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, dan menghilangkan nyeri.
Daun :
Anti inflamasi, analgesik, antipiretik, anti radang, mengurangi rasa nyeri, dan anti malaria.
Biji :
Anti dysentery, membangkitkan nafsu makan, lesu, sakit kepala, , disenteri berdarah, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles).
Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum) :
Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih, nyeri lambung, air kemih bedarah (hematuria), ari kemih berlemak (chyluria), kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole.
28. Balsem PDF Print E-mail
Warna-warna cantik menjadi ciri khas tanaman asli Asia ini. Ciri khas lainnya, tanaman ini mudah tumbuh dan tidak rewel. Selain itu beberapa bagian tanamannya bisa dipakai sebagai obat P3K.
Di dunia, tanaman Impatiens balsamina Linn. dikenal sebagai bunga balsam. Di Indonesia lebih dikenal dengan nama bunga pacar air. Memiliki bunga dengan beragam warna, semisal merah muda, merah, putih, oranye, peach, atau salem. Sepintas, bentuk bunganya mirip anggrek dalam ukuran kecil dengan daun yang bergerigi.
Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias dan banyak dijumpai di dataran tinggi, misalnya Puncak, Jawa Barat. Tingginya mencapai 30-80 centimeter. Setiap daerah di Indonesia memiliki nama lain untuk pacar air ini. Di Minangkabau (Sumatera Barat), pacar air dikenal dengan nama paruinai. Pacar cai (Sunda), kimhong (Jakarta), pacar banyu (Jawa), pacar foya (Bali), dan bunga jebelu (Halmahera Selatan).
Tanaman ini menyukai tempat teduh dan air. “Jadi, kalau rumah Anda banyak terkena sinar matahari, letakkan tanaman pacar air di bawah pohon,” papar Ida Widaningsih, General Manager PT Bina Usaha Flora. Meski warna bunganya banyak, pacar air tak bagus dipakai untuk landscape. “Biasanya bagus digantung atau diletakkan di pot. Mungkin karena senang di tempat teduh untuk landscape jadi kurang bagus.”
Meski Impatiens lokal pun ada di Indonesia, para pengusaha bunga masih mengimpor bibitnya dari luar negeri. “Bunga ini kan biasanya tumbuh di pinggir sungai. Tanaman yang lokal lebih tinggi, bunganya kecil, ruas batangnya kekar. Dan warna bunga tidak sebanyak dibanding bibit dari luar dengan warna yang beragam,” ujar Ida.
Media tanam untuk tanaman ini tidak sulit. Pakai saja campuran tanah, kompos, sekam atau tanah, cocopeat. “Boleh juga memakai pupuk kandang.” Meskipun tergolong bukan tanaman rewel, ada satu musuh utamanya, yaitu hama. Begitu terkena hama, tanaman akan langsung busuk. Jadi, awasi tanaman pacar air Anda dari segala
hama pengganggu.
Rajin Berbunga
1. Impatiens adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19.
2. Tanaman ini juga disebut Busy lizzie (Lizzie yang sibuk) karena berbunga terus.
3. Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya.
4. Tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering.
5. Bagian-bagian tanaman ini bisa dipakai untuk obat, misalnya bunga untuk obat bisul, rematik, dan radang kulit. Sedangkan daunnya untuk anti-inflamasi atau mencuci luka